Tampilkan postingan dengan label Gap Year. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gap Year. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 November 2018

Menyesal telah Gap Year?Let's Think again!

Tulisan ini disadur dari Hipwee
dan relevan dengan apa yang terjadi ketika saya memilih gapyear
Well,Let's Take A Look

Semua telah terjadi….
Tak ada yang bisa disesali lagi, karena menyesal hanya akan memperparah luka di hati, dan semua itu tak akan pernah berarti sama sekali. Meratapi apa yang telah terjadi tak akan pernah menemukan solusi. Meskipun diam menyendiri, hati ini tetap tak akan mampu untuk terobati. Maka kata menyesal itu segera aku hapus dari lapisan otak terdalamku. Tak ada kata menyesal, meskipun itu adalah suatu kesalahan yang telah aku lakukan. Tuhan tak pernah salah, dan aku memilih menjalani kesalahan tersebut dengan lapang dada, karena aku yakin, ada rahasia tesembunyi yang telah diselipkan tuhan kepadaku, lantas aku tak akan menyesalinya.

This is a beautifull mistake that I had ever made.
Sekalipun dunia ini boleh di putar kembali menuju waktu itu, aku akan tetap mengikuti arus itu, karena aku sangat yakin, apa yang telah aku lakukan ini adalah suratan yang telah digambarkan olehnya, dan aku tak boleh sama sekali terpuruk dengan keputusan yang telah ku perbuat selama ini, tak akan ku gali lubang dusta dan nista di dalam hati, karena itu hanya akan memperkeruh luka di hati.

Karena aku yakin, Tuhan sudah menyiapkan skenario kehidupan terbaik untuk diriku. Lantas kata menyesal sekali lagi tak akan pernah ku ucapkan. Sekalipun ada mata pedang langsung terhunus ke ulu hatiku yang terdalam.

Disaat orang lain sudah mulai menata masa depannya masing-masing, aku masih sama sekali belum menyiapkan bekal apapun, yang ada aku malah hanya menjadi pentonton setia mereka, ibarat kata, mereka artis dan akulah penontonnya. Hidup yang sudah ku torehkan mengantarkanku kearah ini, menuju titik ini, aku tahu ini adalah suatu kesalahan hidup yang telah ku perbuat, namun tak akan pernah aku sesali itu semua. Aku tak akan pernah menjilat ludah yang telah aku teteskan dari mulut ini. Tak aka pernah, sekalipun kau mengancamku dengan meminum racun yang paling mematikan seantero jagat raya ini.
Setiap orang di dunia ini memiliki jalannya masing-masing. Dan begitupula dengan diriku. Inilah hidupku, maka inilah duniaku. Dunia ini adalah kendaraan pribadiku, dan aku lah sang pengemudinya. Biarkan akan mengemudikannya sendiri, menyetir dengan tangan dan tetesan keringatku sendiri. Walau sebentar dan sesaat, tak akan pernah kubiarkan orang lain mengambil posisiku sebagai sang pengemudi, hidupku adalah hidupuku, dan tak ada orang lain yang boleh mengemudikan kehidupanku. Meskipun itu orang tua ku sendiri, tak akan pernah. Karena mereka telah memiliki kendaraan masing-masing. Tugas mereka hanyalah mengajariku mengemudikan kendaraan ini, serta memberikan arah dalam kehidupanku. Sedangkan pengemudi, tetaplah diriku. Apakah pikiran kita sama kawan?
Saat ini aku sedang berada pada titik terendah.

Jika memang harus diibaratkan suhu, aku telah berada pada titik minus, dibawah angka nol. Emosiku terkadang tak terkendali, salah sedikit, maka kemarahan tak akan pernah bisa ku hindari. Inilah aku, sikap dan emosiku adalah misteri, bahkan aku sendiripun tak mengerti dengan misteri hidup ku sendiri. Hidupku dipenuhi dengan banyak teka-teki rumit yang aku sendiripun tak tahu cara menyelesaikannya. Terlalu rumit, lantas aku biarkan saja teka-teki itu menganga seperti lubang dalam yang tak tertutupi. Tuhan, hanya kepada engkau hamba memohon, berikanlah yang memang cocok untuk hamba, dan hamba berjanji, tidak akan pernah meminta sesuatu yang berlebihan dari Mu. Sekali lagi, kata menyesal tak ada dalam kamus kehidupanku.

Pengalaman Gap Year

September 2017 was truly blessed for me.
I build a new wisdom of life.
I started college life in very big university in my town which is USU (Universitas Sumatera Utara).
College life began with orientation days. Shortly, they were amazing. Before I come here, I'd say that Ive passed my gap year experience where my blessings are started from.
For some of you who may not know what gap year is. Here Merriam Webster Dictionary describes “a one-year hiatus from academic studies to allow for nonacademic activities".
I couldnt believe that I'd experience this such thing. Being a gap year in Indonesia generally means you are too dumb or you are too weak for academic reasons. In contrast, for developed countries like German, Belgium, Australia, etc many of high schooler graduates choose to take a gap year just to make sure what their passions, skills, and purposes of life are. My gap year experience naturally gave me that way.
At first, I thought that this will be a very awful experience for me. At the end of the year, I reaIize that I took it for granted. As the definition above, it is true that I spent my gap year time in much more nonacademic activities.
Moreover, I also took participation in such academic activity. It is English which I considered my one of my skills to improve.
Also, I found some friends who really give me others perspective of life. Life is so hard for you that won’t fight. There is one opens my mind how hard life is by her struggle to make money. Yet, life is so far beautiful for you that have desire to life at the moment. Life at the moment here means no talking about the past frequently nor thinking too far about future. Talking about your past frequently just makes you more arrogant, overly proud, sadder some times, and not visionary. In another words, thinking too far about future makes us dizzier and not appreciate to what God gives now. Just remember to be grateful both in ups and downs.
Again, I tell you that a gap year isn't a bad thing. It teaches you lessons. It grows your mind. It matures your attitude. Last but not least, it gives you true meaning of family who are actually your sisters or brothers from another blood :)
For some of you that may be in gap year process now, be patient, smile, and prove whoever wrong. This phase is very worth to wait.
Then, I finished my gap year by questioning “So, what's next?"
I made up my mind to face the challenge to be in bigger community for improving what I love to do.
Anew, I always thank to God for giving me chances which not all of my coevals experience this.