Kodak Moment'. Iklan itu sangat hits di era tahun 1990-an, pada masa
emas Eastman Kodak. Tapi masa kini bukan lagi menjadi 'Kodak Moment'
.
Kerugian yang terus menerus membuat perusahaan yang sudah berusia seabad
itu akhirnya minta perlindungan kebangkrutan.
Kodak tak lagi
bisa bersaing dengan kompetitornya yang menawarkan produk digital dengan
kemajuan sangat pesat. Sejak tahun 2007, Kodak terus merugi. Bahkan
nilai pasarnya merosot tajam menjadi hanya US$ 150 juta dibandingkan US$
31 miliar 15 tahun silam.
Inilah akhir dari kejayaan perusahaan
tua Amerika itu. Kodak didirikan oleh George Eastman pada tahun 1892.
Pria yang dropout dari SMA itu memulainya dengan membuat piringan
fotografi. Untuk menjalankan bisnisnya, ia secara royal membeli mesin
seken senilai US$ 125. Dalam 8 tahun, nama Kodak menjadi trademark dan
perusahaan kemudian memperkenalkan kamera poket dan juga roll film,
sekaligus mendominasi pasar.
Eastman juga memperkenalkan 'Dividen Upah', dimana perusahaan akan membayar bonus kepada karyawan berdasarkan pendapatan.
Hampir
seabad setelah Kodak berjalan, astronot Neil Amstrong menggunakan
kamera Kodak seukuran kotak sepatu untuk mengambil foto pada tahun 1969.
Hasil jepretan Neil, yang merupakan orang pertama kali menjejakkan kaki
di bulan itu mendapat antusiasme yang sangat tinggi. Jumlah yang
melihat lebih banyak ketimbang 80 film yang telah memenangkan "Best
Picture' Oscar dan difoto dengan menggunakan Kodak. Itulah era kejayaan
Kodak.
Enam tahun setelah perjalanan Armstrong itu, Kodak membuat
kamera digital. Namun ukurannya dinilai lebih besar dari poket untuk
fotografer amatir, apalagi pesaingnya seperti Canon, Casio dan Nikon
menawarkan bentuk yang lebih baik.
Dan bukannya mengembangkan
kamera digital, Kodak hanya terdiam dan menghabiskan bertahun-tahun
melihat rivalnya mengambil pangsa pasar. Kodak tidak pernah berinovasi
untuk bisnis yang sangat ketat persaingannya.
Pada tahun 1994,
Kodak memisahkan bisnis kimia, Eastman Chemical Co yang justru lebih
sukses. Namun kejatuhan Kodak mulai terlihat ketika pada September
secara tidak terduga mulai menarik US$ 160 juta dari jatah kredit,
sehingga menimbulkan kekhawatiran perusahaan kekurangan uang tunai.
Dari
tahun ke tahun, kondisi Kodak terus memburuk. Spekulasi bangkrutnya
Kodak sudah dimulai sejak tahun 2011 lalu, sebelum akhirnya perusahaan
resmi membuat pengumuman pendaftaran kebangkrutan chapter 11 pada Kamis
(19/1/2012).
"Setelah mempertimbangkan keuntungan Chapter 11 pada
saat ini, Dewan Direksi dan seluruh tim manajemen senior secara bulat
meyakini bahwa ini adalah langkah yang penting dan hal benar yang
dilakukan untuk masa depan Kodak," ujar CEO Kodak Eastman, Antonio Perez
seperti dikutip dari AFP.
Hingga akhir September, total
aset Kodak sebesar US$ 5,1 miliar dengan kewajiban US$ 6,75 miliar.
Pendaftaran Kebangkrutan dilakukan di Pengadilan Kebangkrutan AS di
Distrik Bagian Selatan New York. Unit Non-AS yang tidak dimasukkan dalam
perlindungan kebangkrutan akan terus membayar kewajiban pada pemasoknya.
Perlindungan
kebangkrutan itu akan memberikan Kodak waktu untuk menemukan pembeli
atas 1.100 paten digital, yang merupakan nilai kuncinya. Perlindungan
ini juga memungkinkan mereka merampingkan bisnis sehingga tetap bisa
membayar sekitar 19.000 karyawannya. Pada masa jayanya di era 1980-an,
Kodak tercatat memiliki 145.000 pekerja.
Seperti dikutip dari Reuters,
Kodak mengaku telah mendapatkan fasilitas pinjaman US$ 950 juta selama
18 bulan agar bisa tetap hidup. Kodak saat ini 'dikawal' oleh penasihat
dari bank investasi Lazard Ltd yang telah membantu Kodak mendapatkan
pembeli paten digitalnya. Penasihat lain adalah FTI Consulting Inc.
Mereka diharapkan bisa membantu Kodak 'hidup' lagi menjadi perusahaan
yang lebih ramping dan menguntungkan.
DIKUTIP DARI detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar